Terdapat beberapa istilah dalam digital advertising yang sering digunakan dan mungkin pernah kamu dengar sebelumnya. Beberapa istilah ini juga digunakan dalam digital marketing karena keduanya saling berhubungan.
Istilah-istilah ini wajib kamu ketahui karena dapat membantu untuk menavigasi iklan yang akan dipasang nantinya. Artikel ini akan membahas 15 istilah dalam digital advertising yang harus kamu ketahui.
Mari simak artikel ini sampai akhir!
Daftar Istilah Digital Ads
Berikut adalah beberapa istilah dalam digital advertising yang harus kamu ketahui, di antaranya:
1. Audience
Audience adalah sekelompok orang yang ditargetkan oleh bisnis untuk berinteraksi dengan iklan produk yang digunakan. Iklan biasanya dibuat sesuai dengan demografi dan spesifikasi audiens yang diincar oleh bisnis.
Audiens iklan sendiri dapat diraih lewat berbagai platform iklan seperti media sosial, website, email, dan sebagainya. Semakin banyak audiens yang berinteraksi dengan iklan membuktikan bahwa iklan tersebut sukses.
2. Impression
Impression adalah istilah untuk metrik yang digunakan untuk menghitung berapa kali konten atau iklan yang dipasang dilihat oleh pengguna. Impression dihitung setiap kali iklan atau konten tayang di layar pengguna, baik itu dilihat maupun tidak
3. Reach
Reach adalah indikasi untuk jumlah pengunjung unik yang melihat konten atau iklan yang dipasang. Reach dianggap unik karena hanya menghitung jumlah orang berbeda yang melihat iklan.
Jika satu orang melihat iklan sebanyak 3 kali, reach yang didapat hanya ada 1, karena kegiatannya dilakukan oleh orang yang sama.
4. Engagement
Engagement adalah indikasi untuk jumlah pengunjung atau audiens berinteraksi dengan iklan atau konten yang di posting. Hal yang dihitung sebagai interaksi adalah like, komentar, share, atau berpartisipasi dalam polling dan sebagainya.
5. Conversion
Conversion atau konversi adalah strategi dalam marketing yang bersifat mendorong audiens untuk menjadi customer atau leads dengan melakukan kegiatan seperti mendaftar akun atau formulir, berlangganan, melakukan transaksi produk, dan sebagainya.
Conversion dibutuhkan bagi pebisnis agar usahanya dapat berkembang dan mendapatkan jumlah penjualan yang diinginkan.
6. Conversion rate
Conversion rate adalah total persentase pengunjung atau audiens yang melakukan konversi. Conversion rate digunakan sebagai data bagi pebisnis untuk mengetahui keefektifan iklan dan jumlah konversi yang didapat dari iklan tersebut.
Rumus untuk menghitung conversion rate adalah (Jumlah konversi / Total pengunjung) x 100.
7. Ad-targeting
Ad-targeting adalah strategi digital ads yang berfokus untuk menargetkan audiens yang mungkin tertarik dengan produk dalam iklan tersebut. Tujuannya adalah agar iklan menjadi lebih efektif dan efisien.
Iklan tersebut nantinya akan ditargetkan ke audiens berdasarkan data demografi, minat, dan perilaku mereka di internet. Dalam penggunaannya, ad-targeting terdiri dari beberapa jenis seperti:
- Contextual targeting: iklan ditampilkan berdasarkan konten atau kegiatan yang sedang dilihat pengguna.
- Geographic targeting: iklan ditampilkan berdasarkan jarak, lokasi, negara, maupun kota dari pengguna.
- Technographic targeting: iklan ditampilkan berdasarkan jenis perangkat yang digunakan oleh pengguna.
- Retargeting: iklan dikirimkan kembali kepada pengguna yang sudah pernah melakukan interaksi dengan brand.
8. Bidding
Bidding adalah proses penawaran spot iklan di platform digital seperti Google atau Facebook. Proses penawaran ini dilakukan oleh para pengiklan untuk mendapatkan spot iklan yang paling efektif dan strategis.
Pengiklan nantinya akan menentukan jumlah biaya yang akan mereka keluarkan untuk spot tersebut berdasarkan jumlah klik, tayangan, atau tindakan audiens.
9. CTA (call-to-action)
CTA adalah elemen dalam pemasaran digital yang digunakan untuk mendorong pengguna untuk melakukan tindakan yang menguntungkan perusahaan seperti mengisi formulir, mendaftar akun, berlangganan, hingga melakukan transaksi.
CTA dapat berbentuk gambar atau tulisan seperti “Beli Sekarang!”, “Berlangganan Segera”, “Diskon Terbatas”, dan lainnya.
10. CPC (cost-per-click)
CPC adalah metode pembayaran iklan yang mengharuskan pengiklan membayar setiap kali iklan di klik oleh pengguna. CPC digunakan untuk mengukur keefektifan kampanye iklan guna melakukan optimasi iklan jika dibutuhkan.
Rumus untuk menghitung CPC adalah Total Biaya Iklan / Jumlah Klik.
11. CPM (cost-per-mille)
CPM adalah metode pembayaran iklan yang mengharuskan pengiklan membayar setiap kali iklan tayang sebanyak 1.000 kali.
Rumus untuk menghitung CPM adalah (Biaya Iklan / Jumlah Impressions) x 1000.
12. CPL (cost-per-lead)
CPL adalah metode pembayaran iklan yang mengharuskan pengiklan membayar untuk setiap leads yang didapat dari kampanye iklan. CPL digunakan untuk mengukur keefektifan iklan dalam mendapatkan leads baru.
Rumus untuk menghitung CPL adalah Total pengeluaran pemasaran / Jumlah total prospek baru.
13. CPA (cost-per-action)
CPA adalah metode pembayaran iklan yang mengharuskan pengiklan membayar ketika pengguna melakukan kegiatan yang diinginkan seperti mengisi formulir, berlangganan, atau melakukan transaksi.
Rumus untuk menghitung CPA adalah Total Biaya Pemasaran / Jumlah Akuisisi.
14. CPA (cost-per-acquisition)
CPA adalah metrik yang digunakan untuk mengukur jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu konversi. Biaya tersebut biasanya dihitung berdasarkan campaign iklan atau platform iklan yang digunakan.
Rumus untuk menghitung CPA adalah Total Biaya Campaign / Jumlah Konversi.
15. Campaign
Campaign atau kampanye adalah kegiatan promosi yang sudah terstruktur yang bertujuan untuk mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan. Kampanye dapat menggunakan berbagai media baik secara online maupun offline untuk mendapatkan target audiens yang diinginkan.
Media yang biasa digunakan saat melakukan kampanye iklan adalah media sosial, iklan digital, media cetak, email marketing, billboard, televisi, dan lainnya.
16. Bounce rate
Bounce rate adalah total persentase pengunjung website yang meninggalkan website tanpa melakukan kegiatan lain seperti mengklik link atau tombol. Singkatnya adalah pengunjung yang langsung pergi saat membuka satu halaman.
Rumus untuk menghitung bounce rate adalah (Jumlah Kunjungan dengan Bounce / Total Kunjungan) x 100%.
17. ROI (return-on-investment)
ROI adalah rasio yang digunakan untuk mengukur pengembalian investasi atau laba yang didapat dari suatu investasi dengan membandingkannya dengan biaya investasi yang diberikan.
ROi digunakan untuk mengecek keuntungan yang didapat dari hasil investasi aset. Rumus untuk menghitung ROI adalah ((Pendapatan Investasi – Biaya Investasi) / Biaya Investasi) x 100%.
18. ROAS (return-on-ad-spend)
ROAS adalah metrik yang digunakan untuk mengukur keefektifan kampanye dari iklan digital. ROAS menunjukkan keefektifan kampanye iklan dalam menghasilkan pendapatan berbanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk membuat iklan tersebut.
Rumus yang digunakan untuk menghitung ROAS adalah Total Pendapatan / Total Biaya Iklan.
Ingat dan Pahami Istilah di Atas Ya!
Istilah-istilah di atas adalah istilah yang paling sering digunakan dalam konteks digital advertising. Sebagai seorang pebisnis, tentunya kamu akan melakukan digital advertising baik sekarang ataupun nanti.
Maka dari itu, istilah-istilah di atas harus kamu ingat dan pahami agar digital advertising yang kamu lakukan dapat berjalan dengan lancar dan baik. Demikian artikel ini, semoga sukses selalu ya!