Sebagai seorang pebisnis, terdapat beberapa istilah dalam bisnis yang harus kamu ketahui dan pahami. Sebab, dalam dunia bisnis terdapat banyak istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi tertentu.
Istilah ini harus kamu ketahui agar dapat memahami atau melakukan komunikasi bisnis dengan tepat dan mengetahui kekurangan dan juga kelebihan dari perusahaan.
Artikel ini telah merangkum berbagai istilah dalam dunia bisnis yang harus kamu ketahui sebagai seorang pebisnis. Tunggu apalagi, ayo kita mulai!
Istilah-istilah dalam Dunia Bisnis
Dunia bisnis memiliki banyak istilah yang sering digunakan dalam berbagai aktivitasnya. Berikut istilah tersebut beserta penjelasan singkatnya, di antaranya:
1. Omzet
Omzet adalah jumlah uang yang didapat oleh perusahaan lewat hasil penjualannya dalam satu periode. Omzet dapat digunakan untuk mengukur skala perusahaan, mulai dari perusahaan kecil, menengah, dan besar.
Omzet disebut juga sebagai pendapatan kotor karena belum dikurangi dengan biaya HPP, gaji, maupun biaya operasional lainnya.
Rumus menghitung omzet adalah Harga jual x Jumlah produk.
2. HPP
HPP (harga pokok penjualan) adalah jumlah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi produk yang akan dijual. HPP mencakup semua biaya yang berkaitan dengan produksi seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya pengiriman produk, dan lainnya.
Rumus untuk menghitung jumlah HPP adalah (persediaan awal + pembelian bersih) – persediaan akhir
3. Cash flow
Istilah ini digunakan untuk menunjukkan jumlah uang yang masuk dan keluar dalam periode tertentu. Cash flow dapat bersifat positif dan negatif.
Cash flow positif menandakan jumlah yang yang masuk lebih banyak daripada jumlah uang yang keluar, sedangkan cash flow negatif adalah kebalikannya.
4. BEP
BEP (Break Even Point) atau sering disebut sebagai titik impas adalah kondisi di mana pendapatan dan pengeluaran perusahaan berada di titik yang setara. Artinya, perusahaan atau organisasi tidak mendapat untung, namun juga tidak mengalami kerugian. Pendapatan yang masuk setara dengan biaya operasional yang harus dikeluarkan.
BEP sendiri memiliki 2 cara penghitungan berdasarkan unit dan rupiah.
BEP unit: biaya tetap / (harga per unit – biaya variabel unit).
BEP rupiah: biaya tetap / (1 – (biaya variabel – harga jual)).
5. Revenue
Revenue adalah pendapatan perusahaan yang didapat dari aktivitas bisnis, bunga deposito, atau investasi. Revenue merupakan pendapatan kotor perusahaan karena belum dikurangi dengan biaya operasional.
6. Reimburse
Reimburse adalah pengembalian uang kepada karyawan yang menggunakan uang pribadinya untuk kepentingan perusahaan.
Contoh dari reimburse seperti biaya kesehatan atau biaya perjalanan dinas yang dilakukan karyawan.
7. Added value
Istilah ini digunakan untuk menunjukkan nilai tambah dari sebuah komoditi setelah melewati proses produksi. Contohnya adalah harga kursi rotan yang lebih tinggi dari harga bentuk aslinya yaitu rotan.
8. Acquisition atau akuisisi
Istilah ini menunjukkan pengambilalihan perusahaan melalui pembelian saham. Dalam konteks marketing, acquisition adalah upaya yang dilakukan untuk mendapatkan pelanggan baru.
9. NDA
NDA (Non-Disclosure Agreement) adalah kontrak dalam dunia kerja yang bersifat mengikat secara hukum. Kontrak ini digunakan untuk melindungi informasi yang bersifat sensitif agar tidak disebarluaskan oleh pihak manapun.
NDA biasa digunakan dalam hubungan bisnis, kontrak kerja, penelitian, layanan medis, dan berbagai bidang penting lainnya.
10. ROI (Return on Investment)
ROI adalah istilah untuk tingkat keuntungan dan kerugian atas suatu investasi yang dibandingkan dengan jumlah uang yang diinvestasikan. ROI yang tinggi menunjukkan bahwa investasi yang dilakukan efektif.
Rumus yang bisa digunakan untuk menghitung ROI adalah (Total penjualan – Biaya investasi) : Biaya investasi ✖ 100%
11. A/B testing
Istilah untuk menunjukkan proses pengujian atau riset untuk membandingkan dua atau lebih variabel untuk menentukan versi mana yang bekerja paling baik. Proses ini sering digunakan di ranah marketing, pengembangan web, dan desain user experience.
12. B2B
B2B (business-to-business) adalah model bisnis yang merujuk pada transaksi antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Dalam model ini, perusahaan akan menjual barang atau layanan yang dibutuhkan oleh perusahaan lain.
Contoh produk yang biasa dijual adalah bahan baku produksi, software, layanan membuat website perusahaan, dan sebagainya.
13. B2C
B2C (business-to-customer) adalah model bisnis yang merujuk pada transaksi antara perusahaan dengan customer secara langsung. Transaksi yang dilakukan bersifat lebih cepat dan membutuhkan beberapa langkah saja karena hanya melibatkan transaksi dalam jumlah kecil.
Contoh dari bisnis ini adalah toko retail dan restoran.
14. C2C
C2C (customer-to-customer) adalah model bisnis yang merujuk pada transaksi yang dilakukan antara customer dengan customer lainnya.
Transaksi ini biasa dilakukan lewat platform e-commerce atau marketplace seperti Amazon, Ebay, Shopee, dan sebagainya.
15. Ammortization/Amortisasi
Amortisasi adalah proses alokasi biaya aset tak berwujud selama masa manfaatnya secara bertahap. Amortisasi berlaku untuk aset yang tidak memiliki wujud fisiknya seperti merek dagang, hak cipta, hak paten, dan lisensi.
16. Aset
Aset adalah kekayaan atau harta benda yang memiliki nilai ekonomi dan dimiliki oleh perusahaan atau lembaga. Aset terdiri atas aset fisik dan non-fisik.
Aset fisik contohnya seperti uang tunai, fasilitas kantor, tanah, kendaraan, stok barang dagang, dan lainnya. Sedangkan aset non-fisik contohnya seperti hak cipta, hak paten, design produk, merek dagang, goodwill, dan sebagainya.
17. Supply chain
Supply chain adalah jaringan kerja antara perusahaan dengan supplier dalam produksi dan distribusi produk.
Contoh dari kegiatan supply chain adalah, pemasok benang dan kain ke pabrik baju lalu ke distributor dan ke toko ritel, di mana saat pelanggan membeli maka toko ritel akan mengirimkannya ke pelanggan.
18. Annual report
Istilah ini merujuk pada laporan tahunan perusahaan yang berisi ringkasan kerja dan kinerja perusahaan yang mengandung informasi keuangan, operasional, strategi, dan sebagainya yang telah mendapat persetujuan pemegang saham lewat RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
19. Benchmark
Benchmark adalah perbandingan antara kinerja dan strategi perusahaan dengan perusahaan kompetitor yang bergerak di bidang yang sejenis. Perbandingan ini dilakukan untuk menganalisis kompetitor dan mengimplementasikan strateginya dalam perusahaan.
20. Outsourcing
Outsourcing adalah pengalihan setengah atau seluruh pekerjaan dari perusahaan kepada pihak ketiga. Tujuannya adalah untuk menghemat biaya dan membuat perusahaan fokus kepada tujuan utamanya.
Contoh pekerjaan yang sering di-outsourcing adalah customer service, IT, logistik, dan manufaktur.
21. Supply & Demand
Supply adalah ketersediaan stok barang, sementara demand adalah keinginan konsumen atas barang tersebut. Jika demand melebihi supply maka harga barang akan meningkat, sementara jika supply melebihi demand maka harga barang akan turun.
Faktor yang mempengaruhi supply adalah biaya produksi, teknologi, regulasi pemerintah, dan produsen. Sementara, faktor yang mempengaruhi demand adalah kondisi ekonomi, tren, harga barang, pendapatan konsumen, dan sebagainya.
22. Equity
Istilah dalam segi keuangan yang memiliki arti nilai kepemilikan pemilik atas aset dari perusahaan setelah dikurangi kewajiban. Equity mencakup modal awal, laba ditahan, dan modal tambahan yang ditambahkan oleh pemilik.
Equity membantu pemilik perusahaan untuk mengetahui apakah kondisi bisnisnya sedang stagnan atau berkembang. Equity yang kuat memberikan bisnis peluang besar dalam menarik investor baru.
23. Defisit dan Surplus
Istilah yang merujuk pada perbedaan antara anggaran pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Defisit adalah kondisi di mana pengeluaran perusahaan melebihi pemasukan, sedangkan surplus adalah kondisi di mana pemasukan perusahaan melebihi pengeluaran.
24. Dividen
Istilah yang merujuk pada bagian dari pendapatan atau laba perusahaan yang dibagikan kepada shareholder atau pemilik saham berdasarkan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
25. Expense
Pengeluaran biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan atau mengelola bagian operasional dari bisnis. Contohnya adalah biaya sewa gedung, gaji perusahaan, tagihan (listrik, air, telepon, dan sebagainya), pajak, biaya maintenance, dan lain-lain.
26. Gross dan Netto
Gross adalah istilah untuk total pendapatan yang didapat setelah dikurangi dengan HPP (Harga Pokok Penjualan). HPP melingkup pembelian bahan baku, biaya gaji pegawai, biaya pengiriman, diskon tunai, dan sebagainya.
Sedangkan Netto adalah istilah pendapatan yang didapat setelah dikurangi biaya expense seperti beban administrasi, beban penjualan, dan lain-lain.
27. Venture capital
Istilah yang merujuk pada investasi yang dilakukan oleh perusahaan besar atau organisasi berupa modal yang diberikan kepada perusahaan kecil atau startup yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
28. Client
Istilah untuk seseorang atau perusahaan yang menggunakan jasa atau layanan dari perusahaan atau individu lain. Client biasanya membutuhkan kerjasama dan nasihat yang personal dan biasanya bersifat jangka panjang.
Contohnya adalah perusahaan yang menggunakan jasa firma hukum.
29. Invoice
Invoice atau sering disebut dengan faktur adalah dokumen resmi yang mencantumkan kuantitas, harga, syarat, instruksi pembayaran, dan detail lainnya mengenai sebuah produk atau layanan jasa yang dijual. Invoice juga sering disebut sebagai tagihan.
30. MOU
MOU (memorandum of understanding) atau sering disebut sebagai nota kesepakatan adalah kesepakatan pendahuluan yang dilakukan oleh 2 belah pihak atau lebih.
MOU tidak terikat oleh undang-undang sehingga kesepakatan yang dilakukan hanya mengartikan tanggung jawab moral dan komitmen penuh dari kedua belah pihak.
31. Kredit
Istilah peminjaman uang yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu tertentu. Kredit biasanya digunakan oleh perusahaan untuk kebutuhan finansial seperti modal usaha, pembelian aset, atau investasi.
32. Laba
Laba atau profit adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan selisih antara hasil dari penjualan dengan HPP. Laba bertujuan untuk menunjukkan jumlah keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan.
33. Likuidasi
Istilah proses pembubaran perusahaan sebagai badan hukum oleh likuidator yang meliputi pembayaran kredit perusahaan, penjualan aset perusahaan, penagihan piutang, dan pembagian sisa aset dari perusahaan.
34. Komisi
Istilah pembayaran terhadap agen atau pegawai atas jasa yang telah diberikannya. Komisi diberikan saat pegawai atau agen berhasil mencapai tingkat penjualan tertentu atau tambahan upah.
35. Deflasi
Istilah yang merujuk pada kondisi ekonomi negara yang terguncang karena jumlah harga barang dan jasa yang terus menurun ketika nilai mata uang meningkat. Deflasi mempengaruhi laju ekonomi karena mengakibatkan penurunan produksi dan peningkatan angka pengangguran.
36. Inflasi
Istilah yang merujuk pada ketidakstabilan ekonomi di mana harga barang dan jasa terus meningkat sementara nilai mata uang menurun sehingga mengurangi kemampuan daya beli masyarakat. Inflasi sendiri dibagi menjadi inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi.
Ingat dan Pahami Istilah di Atas, Ya!
Istilah-istilah yang telah dibahas diatas adalah beberapa istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis. Sebagai pebisnis atau calon pebisnis, istilah di atas sangat penting agar kamu dapat memahami kondisi yang terjadi di perusahaan kamu.
Demikian artikel mengenai istilah bisnis ini, jangan lupa untuk mengingat istilah di atas ya. Semoga bermanfaat!